SUKAMULYA - Pada hari Minggu, tanggal 28 Januari 2024, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unpad berhasil menyelenggarakan kegiatan dengan tema "BERSATU: Bersama Tanam, Bersama Tumbuh, Keluarga Kuat, Anak Sehat." Kegiatan dihadiri oleh 39 peserta dari masyarakat Desa Sukamulya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan penyambutan hangat oleh Bapak Deni Sugandi selaku Kepala Desa Sukamulya yang dilakukan di GOR Balai Desa. Selanjutnya, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Ibu Hartiah Haroen memberikan sambutan untuk membuka acara. Acara dilanjutkan dengan penyambutan oleh Bakti Tondo Prasetyo selaku koordinator kegiatan.
Sebelum masuk pada inti rangkaian acara, tim KKN Unpad melaksanakan pre-test sebagai penilaian awal untuk mengukur pemahaman peserta seputar ketahanan pangan. Hal ini bertujuan sebagai dasar evaluasi sebelum peserta terlibat dalam kegiatan selanjutnya.
Kemudian, diadakan penyajian materi oleh Muhammad Akbar Aliandi. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya ketahanan pangan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat desa. Para peserta mendapatkan wawasan yang berharga untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
Tak sampai di situ, Tim KKN Unpad pun menyelenggarakan kegiatan interaktif bagi para peserta yaitu kegiatan workshop pembuatan hidroponik. Sesi workshop dibagi kedalam 5 kelompok yang masing-masing dipandu oleh 1 orang fasilitator. Peserta diberi kesempatan untuk mencoba proses penyemaian, cara pindah tanam, pembuatan nutrisi AB mix, dan cara perawatan hidroponik.
Masyarakat Desa Sukamulya turut berpartisipasi aktif dalam menciptakan solusi inovatif untuk meningkatkan ketersediaan pangan di desa, salah satunya melalui hidroponik.
Pada kegiatan akhir, dilakukan post-test untuk mengevaluasi pemahaman dan peningkatan pengetahuan peserta. Acara ditutup dengan dokumentasi foto bersama dan penyerahan sertifikat sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan KKN di Desa Sukamulya ini berhasil menciptakan atmosfer kebersamaan dan kekeluargaan antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat setempat.
(Zhafirah Putri, 06/02)